Jumat, 29 Juni 2012

HOUSE OF QUALITY

(Sumber gambar : http://safetysolutionsatwork.com)

      Dalam perencanaan produk baru, insinyur perusahaan akan memeriksa spesifikasi dan sejarah kinerja produk saat ini, melihat data uji lapangan, serta membandingkan produk mereka dengan produk pesaing mereka. Selain data diatas para peraNcang akan memeriksa informasi kepuasan pelanggan terhadap produk yang sudah dikeluarkan sebelumnya untuk proses produksi produk yang baru.

Salah satu metode yang digunakan dalam perencanaan produk baru adalah Quality Function Deployment (QFD). Menurut Dwi Maulana dalam [1] QFD adalah metodologi dalam proses perancangan dan pengembangan produk atau layanan yang mampu mengintegrasikan suara konsumen/ informasi kepuasan konsumen ke dalam proses perancangannya.

Dengan menggunakan metodologi QFD dalam proses perancangan dan pengembangan produk, maka akan dikenal empat jenis tahapan, yaitu masing-masing adalah :
  • 1. Tahap Perencanaan Produk (House of Quality)
  • 2. Tahap Perencanaan Komponen (Part Deployment)
  • 3. Tahap Perencanaan Proses (Proses Deployment)
  • 4. Tahap Perencanaan Produksi (Manufacturing/ Production Planning)
Jadi House of Quality merupakan tahapan pertama dalam proses produksi produk baru dengan menggunakan QFD. Berdasarkan [2] definisi House of Quality adalah diagram matrix , menyerupai rumah yang digunakan untuk menentukan hubungan antara keinginan konsumen dan perusahaan / kemampuan produk. Digunakan sebagai matriks perencanaan untuk menceritakan keinginan pelanggan terhadap produk sebuah perusahaan.
         Contoh bentuk dari House of Quality dapat dilihat sebagai berikut :




Dapat dilihat House of Quality merupakan diagram matrix yang terdiri atas beberapa komponen [3], yaitu :

Bagian Atap atau Superstructure terdiri atas tiga system yang berbeda, yaitu sistem sosial, teknis dan manajemen.

Sistem Sosial
Sistem sosial menurut Douglas McGregor termasuk struktur pemberian hadiah, simbol kekuasaan, hubungan antar individu dan antar grup, kemampuan dan gaya, politik, pembentukan norma dan nilai-nilai serta ”sisi kemanusiaan dari perusahaan lainnya”. Sistem sosial harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan akan pencapaian kepuasan pelanggan, perbaikan yang berkelanjutan, manajemen yang berdasarkan atas kenyataan dan rasa hormat akan semua orang yang terkait.

Sistem Teknis
Menurut Tribus, sistem teknis termasuk semua alat dan mesin, praktek dari ilmu kualitas dan aspek kuantitatif dari kualitas. Jika dapat diukur, tentu hal ini dapat pula di jabarkan dan mungkin dapat ditingkatkan dengan menggunakan pendekatan sistem teknis. Sistem teknis di sebagian besar organisasi mengandung beberapa elemen inti sebagai berikut  
  • Akumulasi ilmiah dari teknologi
  • Standarisasi
  • Alur kerja, materi dan spesifikasi
  • Mesin/individu
  • Dll


 Sistem Manajemen
Sistem yang ketiga adalah sistem manajemen, yang merupakan puncak. Sistem inilah yang mempengaruhi kedua sistem lainnya, termasuk didalamnya cara kerja, prosedur, protokol, dan kebijakan yang diterapkan dan dijalankan. Sistem ini juga merupakan pemimpin dalam sistem organisasi dan sistem pengukurannya dapat menginformasikan manajemen dan pegawainya mengenai bagaimana semuanya berjalan.


Bagian Pilar pada diagram House of Quality terdiri atas 4 komponen, yaitu :

Melayani Pelanggan
Menurut Voehl, Schmidt and Finnigan (1992), ada dua pertanyaan yang mendasari  seluruh organisasi, baik umum maupun swasta, yaitu apa misi kita dan siapa pelanggan kita. Setiap organisasi memiliki misi, namun hanya sedikit sekali yang menyadari siapa yang mereka layani dan menyadari bahwa mereka melayani pelanggan. Untuk itu identifikasi harus dilakukan, lalu fokuskan pada keinginan pelanggan dan sampaikan jasa sesuai dengan keinginan pelanggan.
Perbaikan yang berkelanjutan
Perbaikan yang berkelanjutan merupakan komitmen dan juga proses. Komitmen dalam pencapaikan kualitas dijabarkan dengan pernyataan dan dedikasi untuk berbagi misi, visi dan dorongan yang sama dari seluruh pihak. Perbaikan yang berkelanjutan tergantung pada dua elemen penting, yaitu pembelajaran proses yang sesuai, peralatan dan keterampilan dan mempraktekkan keterampilan baru tersebut pada proyek kecil yang sekiranya dapat tercapai.
Menangani sesuai fakta
Untuk dapat menjalankan proses manajemen efektif, diperlukan berbagai alat yang didesain untuk mengumpulkan dan menganalisis data serta membuat keputusan sesuai dengan fakta-fakta yang ada. Alat dasar yang biasa digunakan untuk mengukur peningkatan kualitas antara lain diagram tulang ikan (diagram sebab-akibat), cheksheet (lembar cheklist), dll. Untuk dapat menangani fakta secara efektif diperlukan dua hal, yaitu mengumpulkan data-data yang bersifat objektif, dan kemampuan untuk mengatur segala sesuatu sesuai dengan data tersebut.

Menghargai orang
Sikap menghargai ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
  • Menciptakan rasa memiliki tujuan di tempat kerja sehingga pegawai merasa termotivasi
  • Tunjukkan bahwa mereka merupakan bagian dari seluruh sistem
  • Mendidik dan mengembangkan mereka mereka menjadi individu yang ahli dan terbaik di bidangnya


         Bagian terkakhir adalah fondasi dari House of Quality. Atap dan pilar dari House of quality  berdiri di atas suatu fondasi dan batu landasan yang terdiri atas empat manajerial dan empat proses yaitu
  • Manajemen Strategi : Tujuannya adalah untuk menetapkan visi, misi dan garis-garis besar panduan yang dapat mendorong pekerja untuk fokus dan maju ke arah yang dituju. 
  • Manajemen Proses : Tujuannya adalah untuk menjamin keharmonisan semua proses yang berlangsung untuk mendapatkan kepuasan pelanggan dan memaksimalkan efektivitas operasional. 
  • Manajemen Proyek : Tujuannya adalah untuk menciptakan sistem untuk efektifitas rencana, pengaturan, implementasi dan kontrol semua aktivitas serta sumber daya yang diperlukan untuk kesuksesan proyek. 
  • Manajemen Aktivitas Individu : Tujuannya adalah untuk menyediakan metode implementasi untuk perbaikan secara kontinu bagi pekerja 
Melalui analisis kebutuhan pelanggan dan kompetitif, House of Quality  membantu untuk mengidentifikasi secara kritis teknis komponen yang memerlukan perubahan pada produk baru. Isu-isu kritis ini kemudian didorong melalui matriks lain untuk mengidentifikasi perencanaan bagian-bagian manufaktur, operasi, dan kontrol kualitas yang diperlukan untuk menghasilkan produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan dan kebutuhan produsen dengan baik dalam siklus waktu pengembangan lebih singkat, serta dengan tujuan akhir kepuasan pelanggan.

Reference







Tidak ada komentar:

Posting Komentar