Kamis, 28 Juni 2012

KARAKTER WIRAUSAHA SEBAGAI KARAKTER GENERASI MUDA INDONESIA


(Sumber gambar : http://www.atrc.net.pk)

Karakter Bangsa mencerminkan tingkat peradaban yang dicapai suatu Bangsa dan Negara dalam usahanya mencapai tujuannya. Karakter bangsa juga merupakan identitas yang kasat mata dapat dilihat dari perilaku, hingga ke etos kerja yang dimiliki suatu bangsa. Dan karakter bangsa sangat berperan penting dalam menentukan arah dan percepatan suatu bangsa. Bangsa jepang terkenal dengan semangat “bushido” nya yang mereka turunkan dari leluhur mereka yang berprofesi sebagai samurai, semangat keprajuritan yang menaungi kegiatan mereka sehari-hari, dan hasilnya saat ini Jepang merupakan salah satu Negara paling maju di Asia, dan kekuatan ekonomi yang dipandang di dunia. Sungguh contoh nyata yang sangat dekat dengan kita.

Indonesia sebagai Negara berkembang yang sedang memacu langkah menuju Negara maju harus membentuk karakter bangsanya. Karakter bangsa yang tangguh tidak datang begitu saja, perlu proses yang diawali dan dilakukan sebagian besar oleh pendidikan. Pendidikan karakter terutama bagi generasi muda bangsa yang semakin nyata berhadapan dengan serbuan globalisasi, sehingga terkadang melupakan nilai luhur yang iwarisakan nenek moyangnya, harus dilaksanakan dan tentunya dengan sistem penglolaan yang baik. Karena generasi muda merupakan aset pemimpin bangsa masa depan yang akan menentukan maju mundurnya bangsa ini. Namun karakter seperti apa yang seharusnya dimiliki oleh putera-puteri bangsa ini ?

Kewirausahaan saat ini merupakan sebuah tren yang berkembang sangat signifikan, akibat kondisi perekonomian dan kesejahteraan rakyat yang tidak kunjung membaik, kesempatan kerja juga makin menyempit, serta program pembangunan ekonomi kita, yang disusun oleh pemerintah, yang sedang menuju ke arah innovation based development untuk mencapai kemajuan yang lebih signifikan, menyuburkan kewirausahaan, sebuah perkembangan yang positif mengingat secara teoritis suatu negara akan makmur apabila mempunyai sedikitnya 2 persen entrepreneur dari jumlah penduduk. Menurut Ciputra, Indonesia hanya memiliki sekitar 400.000 entrepreneur, atau sekitar 0,18 persen dari populasinya. Sehingga Indonesia masih memerlukan 12 kali entrepreneur lebih banyak dari yang ada sekarang ini ( http://aniesmediablog.blogspot.com ). Selain berdampak langsung terhadap perkembangan ekonomi, perkembangan ini juga akan membantu pengembangan karakter bangsa dengan karakte kewirausahaan. Kewirausahaan seharusnya jangan dilihat hanya sebagai sebuah profesi, namun lebih pada karakternya. Menurut Thomas W Zimmerer, kewirausahaan merupakan penerapan kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya untuk memanfaatkan peluang yang dihadapi sehari-hari. Kewirausahaan merupakan gabungan dari kreativitas, keinovasian dan keberanian menghadapi resiko yang dilakukan dengan cara kerja keras untuk membentuk dan memelihara usaha baru atau suatu tujuan (http://aniesmediablog.blogspot.com ). Melihat dari definisinya, banyak nilai posistif terkandung yang dapat dikembangakan untuk membentuk karakater bangsa ini, inovasi, kreatifitas dan keberanian. seperti yang disampaikan Erwin Aksa, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia dalam kuliah umumnya yang bertajuk “ Membangun bangsa melalui wirausaha ” yang disampaikan di Aula Barat ITB tanggal 16 April 2011.

Beberapa nilai yang terkandung dalam karakter kewirausahaan selain yang disebutkan diatas seperti yang dikutip dari http://id.wikipedia.org adalah sebagai berikut,

·         Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral dalam berwirausaha. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks. Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan olehwirausahawan.

·         Kreatif dan Inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.

·         Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain. Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya

·         Realistis
Wirausahawan harus mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya. Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis

            Karakter inilah yang dapat menjawab permasalah bentuk karakter yang diinginkan bangsa ini kepada penerusnya untuk menjamin Negara ini bergerak maju nantinya. Namun pembentukan karkater tidak semudah membalikkan telapak tangan, perlu dilakukan pendidikan serta penyediaan kesempata serta lingkungan yang mendukung tujuan tersebut. Pemerintah bersama dengan asosiasi pengusaha layaknya HIPMI hartus berperan aktif dalam proses penanaman karakter ini.

Pendidikan kewirausahaan harus diberikan sejak dini kepada generasi muda, untuk ini pemerintah bisa mengintegrasikannya dalam kurikulum pelajaran sekolah digabung dengan mata pelajaran budi pekerti, selain itu pelatihan kewirausahaan harus diperbanyak dan disebar penyelenggaraanya, sehingga aksesnya bisa terbuka lebar untuk semua kalangan. Untuk pelatiahan ini, sinergi antara pemerintah dengan HIPMI akan member damapak positif, dimana HIPMI merupakan organisasi kader yang berbasis kewirausahaan, tutor serta kurikulum pelatihan bisa dibantu HIPMI sedangkan infrasturktur pendukung, dan penyelenggara bisa diambil oleh pemerintah perannya. Selanjutnya penyediaan kesempatan seharusnya dapat dilakukan dengan pemberian kredit dengan bunga rendah dan tanpa agunan untuk wirausahawan baru yang membutuhkan, selain itu kebijakan pemerintah harus berpihak kepada wirausahawan dalam negeri, misalnya kemudahan perizinan usaha, penyediaan fasilitas khusus mekanisme perpajakan, serta kebijakasanaan masalah impor dan penggiatan kembali pemakaian produk dalam negeri. Pengusah-pengusaha yag sudah mapan misalnya tergabung dalam HIPMI dapat berperan sebagai tutor yang akan membimbing wirasuahawan muda serta mengenalakan wirausahwan muda ini pada jaringan yang dimilikinya.

Dengan langkah diatas, serta sinergi yang indah dari pemerintah dan pengusaha, peningkatan kuantitas wirausahawan, serta proses pembentukan karakter kewirausahawan mejadi karakter bangsa menuju Indonesia yang maju dan makmur bukan sekedar impian belaka. Dan dengan pengembangan sikap kewirausahaan dengan nilai-niai positif yang dikandungnya akan memberi identitas positif baru bagi putra bangsa dan dapat dijadikan sebagai solusi atas krisis moral yang sedang berjangkit di seluruh elemen dan level bagian dari bangsa ini.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar