(Sumber gambar : http://www.atrc.net.pk) |
Karakter
Bangsa mencerminkan tingkat peradaban yang dicapai suatu Bangsa dan Negara
dalam usahanya mencapai tujuannya. Karakter bangsa juga merupakan identitas
yang kasat mata dapat dilihat dari perilaku, hingga ke etos kerja yang dimiliki
suatu bangsa. Dan karakter bangsa sangat berperan penting dalam menentukan arah
dan percepatan suatu bangsa. Bangsa jepang terkenal dengan semangat “bushido”
nya yang mereka turunkan dari leluhur mereka yang berprofesi sebagai samurai,
semangat keprajuritan yang menaungi kegiatan mereka sehari-hari, dan hasilnya
saat ini Jepang merupakan salah satu Negara paling maju di Asia, dan kekuatan
ekonomi yang dipandang di dunia. Sungguh contoh nyata yang sangat dekat dengan
kita.
Indonesia
sebagai Negara berkembang yang sedang memacu langkah menuju Negara maju harus
membentuk karakter bangsanya. Karakter bangsa yang tangguh tidak datang begitu
saja, perlu proses yang diawali dan dilakukan sebagian besar oleh pendidikan.
Pendidikan karakter terutama bagi generasi muda bangsa yang semakin nyata
berhadapan dengan serbuan globalisasi, sehingga terkadang melupakan nilai luhur
yang iwarisakan nenek moyangnya, harus dilaksanakan dan tentunya dengan sistem penglolaan
yang baik. Karena generasi muda merupakan aset pemimpin bangsa masa depan yang
akan menentukan maju mundurnya bangsa ini. Namun karakter seperti apa yang
seharusnya dimiliki oleh putera-puteri bangsa ini ?
Kewirausahaan
saat ini merupakan sebuah tren yang berkembang sangat signifikan, akibat
kondisi perekonomian dan kesejahteraan rakyat yang tidak kunjung membaik,
kesempatan kerja juga makin menyempit, serta program pembangunan ekonomi kita,
yang disusun oleh pemerintah, yang sedang menuju ke arah innovation based development untuk mencapai kemajuan yang lebih
signifikan, menyuburkan kewirausahaan, sebuah perkembangan yang positif
mengingat secara teoritis suatu negara akan makmur apabila mempunyai sedikitnya
2 persen entrepreneur dari jumlah penduduk. Menurut Ciputra, Indonesia hanya
memiliki sekitar 400.000 entrepreneur, atau sekitar 0,18 persen dari
populasinya. Sehingga Indonesia masih memerlukan 12 kali entrepreneur lebih banyak
dari yang ada sekarang ini ( http://aniesmediablog.blogspot.com
). Selain berdampak langsung terhadap perkembangan ekonomi, perkembangan ini
juga akan membantu pengembangan karakter bangsa dengan karakte kewirausahaan.
Kewirausahaan seharusnya jangan dilihat hanya sebagai sebuah profesi, namun
lebih pada karakternya. Menurut Thomas W Zimmerer, kewirausahaan merupakan
penerapan kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya
untuk memanfaatkan peluang yang dihadapi sehari-hari. Kewirausahaan merupakan
gabungan dari kreativitas, keinovasian dan keberanian menghadapi resiko yang
dilakukan dengan cara kerja keras untuk membentuk dan memelihara usaha baru
atau suatu tujuan (http://aniesmediablog.blogspot.com
). Melihat dari definisinya, banyak nilai posistif terkandung yang dapat
dikembangakan untuk membentuk karakater bangsa ini, inovasi, kreatifitas dan
keberanian. seperti yang disampaikan Erwin Aksa, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia
dalam kuliah umumnya yang bertajuk “ Membangun bangsa melalui wirausaha ” yang
disampaikan di Aula Barat ITB tanggal 16 April 2011.
Beberapa
nilai yang terkandung dalam karakter kewirausahaan selain yang disebutkan
diatas seperti yang dikutip dari http://id.wikipedia.org
adalah sebagai berikut,
·
Jujur
Kejujuran
merupakan landasan moral dalam berwirausaha. Kejujuran dalam berperilaku
bersifat kompleks. Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa)
yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai
pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang
terkait dengan penjualan produk yang dilakukan olehwirausahawan.
·
Kreatif
dan Inovatif
Untuk
memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya
kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh
cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan
produk-produk yang telah ada selama ini di pasar Gagasan-gagasan yang kreatif
umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru
seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia
usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya
mustahil.
·
Mandiri
Seseorang
dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan
baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalam mengambil keputusan atau
bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan
dengan pihak lain. Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh
seorang wirausahawan. Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap
mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya
·
Realistis
Wirausahawan
harus mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional
dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya. Karena itu
dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan/ sumbang
saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang
dirintis
Karakter inilah yang dapat menjawab
permasalah bentuk karakter yang diinginkan bangsa ini kepada penerusnya untuk
menjamin Negara ini bergerak maju nantinya. Namun pembentukan karkater tidak
semudah membalikkan telapak tangan, perlu dilakukan pendidikan serta penyediaan
kesempata serta lingkungan yang mendukung tujuan tersebut. Pemerintah bersama
dengan asosiasi pengusaha layaknya HIPMI hartus berperan aktif dalam proses
penanaman karakter ini.
Pendidikan
kewirausahaan harus diberikan sejak dini kepada generasi muda, untuk ini
pemerintah bisa mengintegrasikannya dalam kurikulum pelajaran sekolah digabung
dengan mata pelajaran budi pekerti, selain itu pelatihan kewirausahaan harus
diperbanyak dan disebar penyelenggaraanya, sehingga aksesnya bisa terbuka lebar
untuk semua kalangan. Untuk pelatiahan ini, sinergi antara pemerintah dengan
HIPMI akan member damapak positif, dimana HIPMI merupakan organisasi kader yang
berbasis kewirausahaan, tutor serta kurikulum pelatihan bisa dibantu HIPMI
sedangkan infrasturktur pendukung, dan penyelenggara bisa diambil oleh
pemerintah perannya. Selanjutnya penyediaan kesempatan seharusnya dapat
dilakukan dengan pemberian kredit dengan bunga rendah dan tanpa agunan untuk
wirausahawan baru yang membutuhkan, selain itu kebijakan pemerintah harus
berpihak kepada wirausahawan dalam negeri, misalnya kemudahan perizinan usaha,
penyediaan fasilitas khusus mekanisme perpajakan, serta kebijakasanaan masalah
impor dan penggiatan kembali pemakaian produk dalam negeri. Pengusah-pengusaha
yag sudah mapan misalnya tergabung dalam HIPMI dapat berperan sebagai tutor
yang akan membimbing wirasuahawan muda serta mengenalakan wirausahwan muda ini
pada jaringan yang dimilikinya.
Dengan
langkah diatas, serta sinergi yang indah dari pemerintah dan pengusaha,
peningkatan kuantitas wirausahawan, serta proses pembentukan karakter
kewirausahawan mejadi karakter bangsa menuju Indonesia yang maju dan makmur
bukan sekedar impian belaka. Dan dengan pengembangan sikap kewirausahaan dengan
nilai-niai positif yang dikandungnya akan memberi identitas positif baru bagi
putra bangsa dan dapat dijadikan sebagai solusi atas krisis moral yang sedang
berjangkit di seluruh elemen dan level bagian dari bangsa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar